Tantangan dan Hambatan dalam Penindakan Kejahatan Transnasional oleh Bareskrim Polri


Tantangan dan hambatan dalam penindakan kejahatan transnasional oleh Bareskrim Polri memang tidak dapat dipandang enteng. Dalam melawan kejahatan lintas negara, Bareskrim Polri harus menghadapi berbagai rintangan yang kompleks dan sulit dipecahkan.

Menurut Kepala Bareskrim Polri, Irjen Pol Listyo Sigit Prabowo, salah satu tantangan utama dalam penindakan kejahatan transnasional adalah kerjasama lintas negara yang tidak selalu mudah terwujud. “Kerjasama dengan negara lain seringkali sulit karena perbedaan hukum dan kebijakan di setiap negara,” ujar Irjen Pol Listyo Sigit Prabowo.

Selain itu, hambatan lain yang dihadapi Bareskrim Polri adalah kekurangan sumber daya manusia dan teknologi yang memadai. Menurut data yang dirilis oleh Bareskrim Polri, jumlah personel yang ditugaskan untuk menangani kejahatan transnasional masih jauh dari cukup. “Kami butuh lebih banyak sumber daya manusia yang terlatih dan teknologi yang canggih untuk melawan kejahatan lintas negara,” tambah Irjen Pol Listyo Sigit Prabowo.

Menurut pakar keamanan, Dr. Ridwan Habib, tantangan dan hambatan dalam penindakan kejahatan transnasional oleh Bareskrim Polri juga disebabkan oleh tingginya tingkat korupsi di beberapa negara. “Kejahatan transnasional seringkali terkait dengan korupsi di tingkat yang sangat tinggi. Ini membuat penindakan kejahatan lintas negara semakin sulit dilakukan,” ujar Dr. Ridwan Habib.

Meskipun demikian, Bareskrim Polri terus berusaha untuk mengatasi tantangan dan hambatan yang dihadapinya dalam penindakan kejahatan transnasional. Dengan meningkatkan kerjasama lintas negara, mengoptimalkan sumber daya manusia, dan meningkatkan penggunaan teknologi dalam penegakan hukum, diharapkan Bareskrim Polri dapat lebih efektif dalam melawan kejahatan lintas negara di masa depan.